Thomas stamford raffles dan proyek awal di singapura


Thomas Stamford Raffles merupakan Gubernur Jenderal Inggris yang berkuasa di Nusantara pada tahun 1811-1815. Pada masa pemerintahannya dilakukan pembangunan weltervreden yang merupakan wilyah yang menjadi titik sentral pemerintahan Inggris. Dengan adanya pembangunan Di kawasan weltervreden, atau sekitar lapangan banteng dan monas menjadi wilayah elit. Dan Thomas Stamford Raffles adalah salah satu yang berjasa dalam pembangunan Weltervreden, sebuah kawasan di menteng, lapangan banteng dan monas zaman dulu.

pada masa pemerintahannya ia banyak menggusur pemukiman penduduk dan toko-toko milik orang Cina. Di kawasan tersebut dibangun banyak Bangunan bergaya Eropa hingga pada pertengahan abad 19 atau tahun 1850 di tempat itu menjadi kawasan elit.

Selain itu Thomas Stamford Raffles dikenal sebagai pendiri Singapura. Raffles berencana membangun pos perdagangan di Nusantara. Maka ia meminta bantuan pada captain Daniel Ross dan John Crawfurd yang sedang melakukan survey Hidrologi di peraian laut cina selatan untuk menemukan tempat yang cocok untuk membangun pos perdagangan Inggris.

Atas jasa dari Daniel Ross dan John crawfurd, akhirnya mereka menemukan pulau yang cocok untuk dijadikan pos perdagangan di selatan semenanjung Melayu. Raffles menyetujui rekomendasi dari Daniel Ross dan John crawfurd untuk mendirikan pos dagang disana hingga dilakukanlah perjanjian dengan temunggung Abdurahman yang menjadi pembesar di tempat itu. Perjanjian dilaksanakn pada tanggal 30 januari 1819. Sekitar tanggal 6 januari Daniel Ross memberikan laporan pada Raffles yang mengatakan wilayah di sekitar Tumasik atau Singapura merupakan perairan yang aman,   aman dilalui sepanjang tahun dan sepanjang waktu baik siang maupun malam.

Selain Raffles, dua nama tersebut yaitu Daniel Ross dan John Crawfurd merupakan orang yang juga berjasa dalam penemuan pulau yang menjadi pos penting bagi Inggris tersebut. Hingga pada tanggal 7 Februari 1819 dilakukan perjanjian anatar Thomas Stamford Raffles dengan Sultan Johor. Raffles membayar 5000 dalam bentuk mata uang spanyol kepadanya dan 3000 lagi diberikan pada Tumenggung Abdurahman.

Setelah perjanjian itu dilakukan maka William Farqohar diangkat sebagai Residen Singapura yang merupakan kepala pemerintahan di Singapura. Dimulailah pembangunan secara besar-besaran di Singapura. Pada MUlanya terjadi perdebatan dan perbedaan pendapat antara Thomas Stamford Raffles dan bawahannya, William Farqohar.

 Raffles menginginkan pembangunan kawasan Bisnis di Daerah tepi sungai, akan tetapi ditentang oleh Farqohar. Sang Residen menganggap wilayah disekitar sungai merupakan wilayah yang sulit karena sering banjir dan tanahnya berlumpur. Demikian Farqohar lebih menginginkan agar pembangunan dilakukan di kampong Glam yang memang telah terdapat pasar dan pemukiman. Perdebatan itu berlangsung berhari-hari antara Raffles dan Bawahannya hingga pada akhirnya Raffles mengemukakan sebuah ide yang disetujui oleh residen Farqohar tersebut. Raffles mengajukan usul agar bukit di tanjung singapura dihancurkan dan tanahnya diangkut untuk menutupi permukaan sekitar sungai yang berlumpur. Selain itu tanah disekitar sungai ditinggikan agar tidak terkena banjir.

Maka proyek awal untuk  pembangunan besar-besaran di singapura pun terjadi. banyak buruh-buruh india, Cina dan melayu diperkerjakan untuk menghancurkan bukit-bukit di Tanjung Singapura.Buruh-buruh itu digaji 1 Rupee per hari.

Proyek itu berlangsung selama berbulan-bulan hingga akhirnya tanah di sekitar sungai ditinggikan dan permukaan tanah yang berlumpur ditutup. Hingga daerah sekitar sungai disulap menjadi daerah yang benar-benar berbeda dari sebelumbya dan menjadi tempat bisnis. 

Tidak heran hingga kini Thomas Stamford Raffles dikenal sebagai Pendiri Singapura dan patung  Raffles berdiri  dengan gagahnya di Negara berlambang singa tersebut.