J.P coen adalah Gubernur Jenderal VOC, kongsi dagang belanda ke 4 dan ke 6. Pada masa pemerintahannya tahun 1619, ia menaklukan Kota Jayakarta dan merebutnya dari tangan pangeran Jayakarta dan kesultanan banten. Kemudian ia menamakan kota barunya tersebut dengan nama Niew Hoorn. Tetapi tampaknya The Heeren Zeventien, dewan pusat kongsi dagang belanda tidak menyetujui hal tersebut. atas perintah Dewan Pusat kota yang baru dibangun itu dinamakan dengan Batavia.
Penamaan kota Batavia adalah untuk menghormati nenek moyang orang belanda bangsa Batavien, sehingga atas perintah the Hereen Zeventien kota Jayakarta diganti dengan nama Batavia.
Pada masa pemerintahannya sang Gubernur Jenderal, dilakukan pembangunan kota Batavia awal, bangunan-bangunan bergaya eropa didirikan dan sistem kanal dibuat. Kota Batavia menjadi kota dengan sistem kanal. Adanya kanal tersebut memiliki fungsi untuk mencegah banjir. Selain itu adanya kanal tersebut memiliki Fungsi ekonomi, yaitu untuk mengangkut barang, karena kanal tersebut dapat dilalui oleh kapal berukuran kecil.
Selain itu adanya kanal tersebut juga menambah estetika, jejeran pohon kelapa dan bangunan bergaya Eropa menambah kesan keindahan tersendiri bagi orang yang berkunjung ke Batavia sehingga Batavia dijuluki Ratu dari Timur karena keindahannya. Hingga penyair-penyair seperti de Parra menyanjung keindahan kota ini sebagai salah satu kota terindah di belahan dunia timur.
Kota batavia juga dikelilingi tembok, diluar kawasan tembok kota adalah wilayah yang berbahaya karena dikelilingi hutan dan ladang tebu. Saat itu Belanda masih bermusuhan dengan Kesultanan banten. Sehingga perampok banten berkeliaran di luar tembok kota.
Selain itu kawasan di luar tembok masih banyak binatang buasnya sehingga banyak kasus pekerja diladang tebu yang tewas akibat binatang buas.
Hingga pada awal Abad Ke 19 pusat pemerintahan dipindahkan ke kawasan yang lebih di selatan, ke Weltervreden, yakni kawasan di sekitar lapangan banteng, silang monas. Hingga kawasan yg dibangun pada masa batavia awal dikenal dengan nama Oud Batavia atau old Batavia, batavia lama.
Hingga kini kawasan Kota Tua Jakarta masih sering dikunjungi oleh banyak wisatawan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Sisa-sisa peninggalan bangunan bergaya Eropa pun masih banyak seperti bangunan museum Fatahillah yang dulu merupakan Balai kota (Standhuis). J.P Coen bisa disebut sebagai Pendiri kota Batavia.
Diambil dari buku Jakarta 400 tahun