Gubernur jenderal belanda yang dipanggil "mas galak"

Gubernur Jenderal Belanda yang dipanggil “Mas Galak”

Herman Willem Daendles, Gubernur Jenderal belanda yang berkuasa antara tahun 1808-1811 adalah Gubernur Gubernur Jenderal bertangan Besi yang dikenal sebagai pembuat jalan raya Anyer- Panarukan. Pada masa pemerintahannya ia memerintahkan para bupati yang merupakan orang jawa untuk membangun jalan dari Anyer di barat pulau Jawa hingga panarukan di jawa timur. Pembangunannya itu memakan waktu 1 tahun hingga pada pertengahan tahun 1809 jalan sepanjang 1000 kilometer itu selesai dibangun. Pembangunan jalan tersebut mengakibatkan korban jiwa hingga ribuan penduduk pribumi tewas selama kurun waktu pelaksanaan pembangunan jalan tersebut.

Pada masa pemerintahannya, ia dikenal sebagai diktator bertangan besi, jenderal Guntur. Tetapi yang unik ia dipanggil dengan sebutan “Mas Galak” oleh sebagian orang jawa dan sunda. Penyebutan itu karena rata-rata orang jawa dan sunda tidak mengerti gelar dari sang Gubernur Jenderal yakni “Marschaalk” Herman Willem Daendles. Jadi karena rata-rata dari mereka tidak bisa menyebutkan kata “marschaalk” jadi panggilan itu berubah menjadi Mas Galak.

Gubernur Jenderal inilah yang memindahkan pusat pemerintahan Belanda dari Oud Batavia, Batavia lama atau kota tua Jakarta ke kawasan weltervreden, di sekitar silang monas dan lapangan banteng.Pemerintahan Herman Willem Daendles tidak berlangsung lama karena pada masa pemerintahannya banyak terjadi pelanggaran terhadap kebijakan-kebijakan Belanda.kekuasaannya hanya berlangsung 3 tahun sebelum pada akhirnya posisinya digantikan oleh wilem jansess tahun 1811.