Jalan Anyer-panarukan dibangun pada pertengahan bulan Mei tahun 1808 hingga pertengahan tahun 1809. Pembangunan jalan ini dilakukan pada bulan mei tahun 1808. Ketika Herman Willem Daendles memerintahkan para bupati agar membangun jalan dari buitegzorg (bogor) hingga cirebon. kemudian pada bulan juli tahun 1808 Daendles menyuruh 38 bupati di semarang agar membangun jalan tersebut hingga ke surabaya. Pembangunan jalan itupun dimulai dan pada bulan Septembar 1808 pembangunan jalan telah sampai pemalang, batang, pekalongan.
Pembangunan jalan itu begitu cepat hingga pada bulan November hampir sampai ke Surabaya.
Akhir november Daendles melakukan inspeksi dan melihat jalan itu secara langsung. Dan saat itu Daendles menyuruh agar pembangunan jalan diteruskan hingga Panarukan.
Panarukan dipilih karena kota tersebut merupakan kota penting sejak zaman dulu, terbukti dengan adanya tugu portugis dan benteng belanda di dekatnya. Selain itu keberadaan Panarukan sejak lama merupakan pelabuhan Majapahit yang penting selain ujung galuh. Hal itu dikemukakan oleh Sejarahwan Asviwarman Adam tentang pentingnya Panarukan.
Kronologis
1 januari 1808 - Daendles sampai di pelabuhan kecil
di Banten
5 Januari - Daendles sampai ke Batavia dari
menempuh jalan darat.
14 Januari - Daendles secara resmi dilantik
Gubernur Jenderal Belanda
setelah menerima jabatan dari
Gubernur Jenderal sebelumnya
Mei 1808 - Daendles memerintahkan agar
Dibangun jalan dari Bogor-cirebon
Juli 1808 - Daendles memerintahkan 38 bupati
agar dibangun jalan dari cirebon-
Surabaya
September 1808- pembangunan jalan telah sampai ke
batang, pekalongan.
November 1808 - Pembangunan jalan hampir
memasuki surabaya dan daendles
melakukan inspeksi untuk melihat jalan secara langsung.
Pertengahan 1809- Pembangunan sampai panarukan.
Semoga bermanfaat