Rabu, 04 Januari 2017
Hereen Zeventien, pimpinan pusat kongsi dagang belanda
Layaknya sebuah organisasi atau entitas ekonomi, setiap organisasi pasti memiliki dewan tertinggi sebagai pemimpin pusatnya. Hal serupa juga terdapat dalam tubuh pemimpin tertinggi kongsi dagang belanda yang disebut Vereninging oost Indische Compagnie atau yang disingkat VOC. Keberadaan kongsi dagang ini telah eksis sejak tahun 1602, ketika pada bulan maret pada tahun tersebut didirikan kongsi dagang bangsa Belanda di negeri kincir angin.
Tidak seperti kongsi dagang biasa, vereninging oost indische sebagai kongsi dagang memiliki hak khusus yang disebut hak Octrooi. Mencetak uang, mendirikan benteng,mempunyai tentara sendiri yang terpisah dari tentara regular belanda adalah salah satu dari sekian banyak hak yang dimiliki oleh kongsi dagang negeri kincir angin.
Dalam tubuh VOC terdapat pemimpin tertinggi yang disebut dengan heren Zeventien, yakni dewan pusat yang terdiri dari 17 orang. Dimana para anggota yang terdapat didalamnya merupakan wakil-wakil pedagang dari kota-kota di negeri belanda seperti wakil dari Amsterdam, roterdam, utrech, zeeland, hoorn.
Dari 17 orang dalam tubuh hereen zeventien yang terbayak adalah wakil dari kota Amsterdam, karena pedagang amsterdam yang paling besar dalam permodalan VOC. Kabarnya sebanyak 50 persen modal atau saham VOC berasal dari para pedagang Amsterdam. Karena itulah Amsterdam berhak mengirim wakilnya dalam tubuh heeren zeventien sebanyak 8 orang.
Jadi bisa dikatakan keanggotaan heren Zeventien tergantung dari banyaknya modal yang dimiliki oleh pedagang dari kota-kota di belanda. Karena Amsterdam memiliki 50 persen saham dalam tubuh VOC, maka wakil dari Amsterdam yang paling banyak dalam keanggotaan pimpinan pusat VOC, yakni hereen zeventien.
Sedangkan 25 persen saham VOC berasal dari pedagang Zeeland, dan sisanya sebanyak 25 persen lagi berasal dari pedagang utrech, roterdam, hoorn, eckhuizen. Karena itu pedagang zeeland juga berhak mengirimkan wakilnya dalam tubuh keanggotaan vereninging yang lebih banyak dari wakil kota lainnya.
Seperti yang dikatakan banyak sumber, hereen XVII inilah yang memberikan nama untuk kota Jakarta pada masa tempo dulu. Ketika bangsa belanda merebut dan mengambil alih kota jayakarta dari tangan pangeran jayakarta tahun 1619, awalnya gubernur jenderal J.P. coen ingin menamai kota tersebut dengan nama new hoorn sesuai dengan nama kota kelahirannya. Tetapi keinginan gubernur jenderal Pun tidak disetujui oleh heren zeventien, pimpinan pusat VOC di Amsterdam. Atas titah dari hereen zeventien, kota yang baru direbut itu dinamakan dengan nama Batavia.
Hereen zeventien, dewan pusat juga mengangkat gubernur jenderal. Pengangkatan gubernur jenderal harus meminta izin dan titah dari heeren zeventien. Walaupun dalam kasus tertentu ada juga gubernur jendral yang diangkat tanpa persetujuan lebih dulu dari dewan tertinggi, seperti pengangkatan jacques speecx yang diangkat tanpa memperoleh pengesahan dari heeren zeventien. Intinya gubernur jenderal voc bukan diangkat oleh raja belanda, tetapi dewan pusat inilah yang memiliki hak legalitas dalam pengesahan dalam pengangkatan gubernur jenderal.
Hingga ketika kongsi dagang belanda bubar pada tanggal 31 Desember 1799, seiring dengan pembubaran kongsi dagang belanda tersebut, hereen zeventien juga dibubarkan.